Friday 6 July 2012

SYARAHAN KITAB AL-HIKAM : HIKAM 34


" KELUARLAH DARI SIFAT-SIFAT MANUSIAMU , DARI SETIAP SIFAT YANG BERTENTANGAN DENGAN MAKNA KEHAMBAANMU , SUPAYA ENGKAU MUDAH MENJAWAB PANGGILAN KEBENARAN DAN DEKAT DENGAN KEHADIRAN-NYA "

Pelajaran yang boleh kita diambil dari hikmah ini :

Allah swt menciptakan manusia dengan rupa yang sangat sempurna , memberikannya bekal berupa akal , hati dan perasaan yang semua itu akan diterjemahkan menjadi sikap dan perbuatan , semua sifat yang dikurniai Allah kepada manusia pada asalnya adalah sifat yang bermenafaat bagi kehidupan manusia didunia , namun kesemuanya mesti diarahkan kepada tujuan utama diciptakannya manusia , iaitu menghambakan diri kepada Allah swt.

Jika hawa nafsu menguasai kehidupan seseorang , merasa diri paling benar , lalai , kehilangan rasa takut pada Allah swt dia telah jauh dari makna kehambaan kepada Allah, RasulAllah s.a.w  bersabda :

" Tidak sempurna iman salah seorang diantara kalian sehingga hawa nafsunya tunduk kepada ajaran yang aku bawa ". : [ al-arbain al- Nawawiyah ]

Tugas berat manusia dalam menjalankan amanahnya sebagai seorang hamba menuntutnya untuk menghilangkan sifat-sifat yang tidak bersesuaian dengan darjat dirinya sebagai hamba. Dan jika rasa ketundukkan berganti dengan kesombongan , keikhlasan berganti dengan kebanggaan , penyerahan diri berganti dengan kegelisahan , adakah nilai kehambaan yang maseh tersisa ?


nota dari kelas pengajian tasawuf
bimbingan Ustaz Bari
surau al-Ulum , Syek 9
kota Damansara , Selangor

SYARAHAN KITAB AL-HIKAM : HIKMAH 33


"ALLAH ( YANG MAHA BENAR ) TIDAK TERHALANG OLEH APAPUN, ENGKAULAH YANG TERHALANG DARI MELIHAT-NYA . SEANDAINYA ADA YANG MENGHALANGI -NYA BERARTI IA TELAH MENUTUPI ALLAH , SEANDAINYA ADA YANG MENUTUPI ALLAH BERARTI WUJUD ALLAH ADA PEMBATASNYA , DAN SETIAP PEMBATASAN MESTILAH LEBIH BERKUASA DARI YANG DIBATASI , PADAHAL DIA LAH ALLAH YANG MAHA BERKUASA DIATAS MAKHLUK-MAKHLUK-NYA."

Pelajaran yang boleh diambil dari hikmah ini :

Perjalanan menuju Allah s.w.t mestilah dilandasi dengan aqidah yang benar , aqidah yang sesuai dengan yang diajarkan oleh baginda RasulAllah s.a.w.dalam al-Quran dan sunnah , keyakinan bahawa Allah s.w.t  Maha Kuasa diatas segala makhluk-makhluk-Nya tidak diliputi oleh sesuatu apapun dari makhluk Nya , keyakinan bahaya tiada kekuatan apapun yang boleh menghalangi Allah s.w.t.

Dalam fitrah manusia , hati manusia selalu terkait dengan Allah s.w.t. selalu mengenal-Nya , sentiasa kembali kepada-Nya setiap kali ada musibah yang menimpanya melalui doa , isak tangis , dan rintihan harapan kepada-Nya , manusia secara fitrahnya tidak terhalang dari Allah s.w.t , namun jika manusia mula memasuki liku-liku dunia , terjebak didalam tipu daya dan syahwat dunia , sedikit demi sedikit semua hal itu mulai menghalanginya dari Allah s.w.t setitik demi setitik semua hal itu mulai menjadi noda hitam yang menutupi hatinya dari cahaya  Allah s.w.t.

Semakin besar dunia berada dihati seseorang , semakin besar pula penghalang dia dari Allah s.w.t , semakin banyak noda hitam yang menutupi hatinya semakin jauh juga dia dari cahaya Allah s.w.t, sehingga dia lupa bahawa suatu masa dulu ia pernah begitu dekat dengan Allah , ia tidak terhalang dari Allah.


nota dari kelas pengajian tasawuf
bimbingan Ustaz Bari,
surau al-Ulum , syek 9,
kota Damansara , selangor.


SYARAHAN KITAB AL-HIKAM : HIKMAH 32


"KEINGINANMU UNTUK MENGENAL KEKURANGAN-KEKURANGANMU YANG TERSEMBUNYI , LEBIH BAIK DARIPADA KEINGINANMU UNTUK MELIHAT PERKARA-PERKARA GHAIB YANG TAK NAMPAK "

Pelajaran yang boleh diambil dari  hikmah ini :

Munculnya keajaiban-keajaiban dari tangan sesaorang bukanlah pertanda orang itu telah dekat dengan Allah s.w.t , kemampuan sesaorang untuk menyembuhkan penyakit juga bukan sebuah bukti dia adalah wali Allah , orang yang dekat dengan Allah adalah orang bertakwa yang berpegangan kepada nilai-nilai keimanan , orang yang istiqamah dalam menjalankan ajaran Nya.

Tujuan sesaorang itu beribadah adalah mendekatkan diri kepada Allah , mencari keredhoan Nya , bukan untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman spiritual bermimpi berjumpa dengan nabi , malaikat , jin , dan lain sebagainya , meskipun terkadang Allah s.w.t membuka tabir yang ghaib bagi hamba-hamba pilehan Nya, namun itu bukanlah tujuan tetapi hanyalah sebuah pemuliaan dan mungkin juga sebuah ujian untuk membuktikan kebenaran ibadah dan keikhlasan hamba Nya. Yang lebeh penting dari mencari itu semua adalah berusaha untuk mengenal kekurangan- kekurangan yang maseh banyak tersembunyi didalam diri kita , akhlah-akhlak tercela mungkin sering kita lakukan namun tidak kita sedari kerana telah menjadi kebiasaan , kesombongan , ketamakan yang mungkin mendominasi sikap dan tingkah laku kita.

Al-Imam al-Ghazaly mengajarkan empat cara seseorang mengetahui kekurangan yang ada pada dirinya , melalui seorang guru yang telah mengenal dengan baik penyakit-penyakit hati dan cara penyembuhannya , bersahabat dengan sahabat yang jujur yang sentiasa perihatin , hidup dengan masyarakat yang mungkin dengan melihat kekurangan yang ada pada orang lain menyedarkan kita akan kekurangan-kekurangan yang ada pada kita , dan yang terakhir seseorang boleh mengetahui kekurangannya melalui musuhnya , melalui orang yang hasad dan dengki kepadanya. 


nota dari kelas pengajian tasawuf
bimbingan ustaz Bari
surau al-Ulum , syek 9
Kota Damansara , selangor.

SYARAHAN KITAB AL- HIKAM : HIKMAH 31


" ORANG YANG BERJALAN MENUJU ALLAH MENDAPATKAN PETUNJUK MELALUI CAHAYA YANG TERPANCAR DARI IBADAH YANG MEREKA LAKUKAN , SEDANGKAN ORANG YANG TELAH SAMPAI , MEREKA MEMANCARKAN CAHAYA KEDEKATAN DENGAN ALLAH.
GOLONGAN PERTAMA ( ORANG YANG BERJALAN MENUJU ALLAH ) TERUS BERJUANG UNTUK MERAIH CAHAYA MILEK MEREKA , SEDANGKAN 
GOLONGAN KEDUA  ( ORANG YANG TELAH SAMPAI ) CAHAYA ADALAH MILEK MEREKA , KERANA DIRI MEREKA HANYALAH UNTUK ALLAH , BUKAN UNTUK SELAIN NYA."

" KATAKANLAH : ( HANYA ) ALLAH , DAN BIARKAN ( MANUSIA YANG TIDAK MENGINGINKAN CAHAYA ) BERMAIN DIDALAM KESIBUKAN MEREKA "


Pelajaran yang boleh diambil dari hikmah ini :

Keimanan , Ibadah dan ketaatan yang dilakukan oleh seorang mukmin adalah pelita yang menerangi perjalanan hidupnya , adalah cahaya petunjuk yang membimbingnya selama menempuh perjalanan menuju Allah s.w.t . Firman Allah : surah Yunus : ayat 9

" Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal- amal soleh , mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka kerana keimanan mereka, dibawah mereka mengalir sungai-sungai didalam syurga yang penuh kenikmatan "

Petunjuk ( hidayah ) dari Allah s.w.t hanya didapatkan oleh orang-orang yang ingin mendapatkannya , petunjuk itu akan membawanya kepada Allah s.w.t , dan jika dia telah sampai dia tidak lagi memerlukan cahaya , kerana dia telah menyerahkan dirinya kepada Allah , Pencipta segala cahaya .


nota dari kelas pengajian tasawuf
bimbingan Ustaz Bari
surau al - Ulum , syeksyen 9,
Kota Damansara , selangor.

SYARAHAN KITAB AL-HIKAM : HIKMAH 30

" HENDAKLAH ORANG YANG MEMILIKI KELUASAN MENDERMAKAN SEBAHAGIAN DARI KEKAYAANNYA - IAITU ORANG YANG SAMPAI KEPADA ALLAH, DAN ORANG YANG TERBATAS REZEKINYA - IAITU ORANG YANG SEDANG BERJALAN MENUJU ALLAH "

Pelajaran yang boleh diambil dari hikmah ini .

Orang yang telah dekat dengan Allah swt yang mengenal Allah tanpa perlu bukti dari makhluk-makhluk Nya berkewajipan untuk melaksanakan hak-hak Allah swt dengan sempurna , dia juga berkewajipan mengajak orang lain untuk bersama-sama menanam dan memupuk kecintaan kepada Allah swt , ia berkewajipan menginfakkan ilmu dan hikmah yang telah Allah kurniakan kepadanya.

Orang yang sedang berjalan menuju Allah , yang sentiasa berusaha untuk menghilangkan debu-debu hawa nafsu yang mengotori hati dan perbuatannya , debu-debu yang sering menjauhkan mereka dari jalan Allah swt, orang yang terkadang diselimuti oleh keraguan namun terus berjuang , terus belajar , mencuba mencari bukti kebenaran ayat-ayat Allah , berusaha untuk tetap berjalan di jalan Allah.

Orang yang sedang berjalan menuju Allah juga berkewajipan mendermakan ilmu dan hikmah yang mereka dapatkan kepada orang lain , walaupun sedikit yang mereka mileki , kerana jalan menuju Allah bukanlah jalan yang boleh dilalui dengan persendirian , jalan menuju Allah adalah :
   
" Jalan orang-orang yang telah Engkau kurniai nikmat "


Jalan menuju Allah adalah jalan para nabi , para siddiqin , para syuhada , dan jalan orang-orang yang soleh , jalan menuju Allah adalah jalan kita bersama.


nota dari kelas tasawuf
bimbingan Ustaz Bari
Surau al - Ulum ,syek 9 ,
Kota Damansara , Selangor.