Wednesday, 25 April 2012

SYARAHAN KITAB AL-HIKAM : HIKMAH 24


"JANGAN HAIRAN DENGAN TERJADINYA PERKARA-PERKARA YANG TIDAK BAIK SELAGI ENGKAU MASEH DI ALAM INI, KERANA DUNIA HANYA MEMBERIKAN APA YANG TELAH MENJADI SIFATNYA "


Pelajaran yang boleh kita ambil dari hikmah ini :

Dunia dijadikan oleh Allah swt sebagai tempat beramal untuk kehidupan yang abadi di akhirat kelak, dia dipenuhi dengan ujian, kesulitan,kesedehan dan bebagai macam cobaan, dan hanya menggantungkan kepada sumber kebahagiaan yang hakiki, hanya menggantungkan dan menyerahkannya kepada Allah.

Keredhoan dengan apa yang telah dipileh oleh Allah untuk kita adalah tingkatan kesabaran yang paling tinggi, seorang mukmin tidak lagi merasakan kesulitan yang dia hadapi sebagai penghalang untuk mendapatkan kebahagiaan yang hakiki, dia tidak menganggap perintah dan larangan allah sebagai suatu yang mempersempit kehidupannya, dan jika didalam hatinya muncul rasa berat untuk melaksanakan perintah-Nya, dia akan tetap melaksanakannya dan menghiasi hatinya dengan indahnya kesabaran, rasulullah bersabda :
                 "Jika engkau mampu beramal untuk Allah dengan penuh keredhoan dan keyakinan maka lakukanlah, dan jika tidak mampu ( maka bersabarlah ) sesungguhnya didalam kesabaran menjalankan apa yang tidak engkau sukai terdapat kebaikan yang banyak "                                          HR : al-Bahaqi dalam kitab syuabul iman


nota dari kelas pengajian tasawuf
bimbingan Ustaz Bari
surau Al-Ulum ,syek 9
Kota Damansara ,PJ,S`ngor


SYARAHAN KITAB AL-HIKAM : HIKMAH 23

"JANGAN MENUNGGU HABISNYA HAL-HAL YANG MENYEBUKKANMU , KERANA IA AKAN MEMUTUSKAN RASA DIAWASI OLEH ALLAH PADA TEMPAT YANG TELAH DITETAPKAN BAGIMU"


Pengajaran yang boleh diambil dari hikmah ini :

Dunia dengan segala problematika dan kesebukkannya adalah ujian dan cabaran bagi manusia , sebesar apapun usaha manusia untuk keluar dari sebuah masalah dalam kehidupan , dia akan masuk kedalam pemasalahan lain yang mungkin jauh lebeh besar, ianya akan terus berulang selama dia maseh memegang identiti sebagai seorang manusia yang hidup di alam dunia.

Orang yang berjalan menuju Allah bukanlah orang-orang yang memutuskan hubungannya dengan dunia, dengan keluarga, dengan sahabat untuk mendapatkan kepuasan ruhiyyah, akan tetapi orang yang menjadikan seluruh bagian dalam kehidupan di dunia, menjadikan keluarga, sahabat, masyarakat sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, sebagai jalan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, sebagai jalan untuk mendapatkan keredhoan-Nya.

Orang yang hanya merasakan dekat dengan Allah ketika dia sedang sendiri, ketika sedang solat, ketika sedang beruzlah, namun tidak merasakan kehadhiran Allah ketika sedang bersama dengan orang lain adalah orang yang telah memutuskan rasa murakabah, rasa selalu diawasi oleh Allah swt..


nota dari kelas tasawuf
bimbingan Ustaz Bari
surau Al-Ulum, syek 9.
Kota Damansara, PJ.S`ngor.

SYARAHAN KITAB AL-HIKAM : HIKMAH 22

" SETIAP NAFAS YANG ENGKAU HEMBUSKAN  ADALAH BAGAIKAN DARI TAKDIR-NYA UNTUKMU YANG DIA TETAPKAN "


Pelajaran yang boleh kita ambil dari hikmah ini :

Kehidupan manusia ini adalah hembusan nafasnya, selama manusia maseh diizinkan untuk bernafas, semasa itu juga manusia hidup didunia ini, nafas adalah ketentuan dari Allah , nafas adalah bahagian dari takdir Allah, nafas adalah nikmat yang besar dari Allah yang tidak ada seorang pun mengetahui berapa banyak nafas yang ia telah hembuskan dan berapa besar rasa syukur yang harus dia tunaikan. Seandainya engkau mencuba menghitung nikmat Allah, engkau tidak akan bisa.

Qada adalah ilmu Allah yang maha luas yang mengcukupkan apa yang telah, sedang dan akan terjadi, setiap perincian dalam kehidupan manusia telah diketahui oleh Yang Maha Mengetahui, sedangkan Qadar             ( takdir ) adalah terjadi apa yang telah Allah ketahui.

Qada dan qadar juga bererti kekuasaan dan ketetapan Allah yang berlaku kepada seluruh makhluk-Nya. Dan diantara ketetapan Allah bagi manusia adalah Dia membagi perbuatan manusia kepada dua :
Yang pertama adalah perbuatan yang terjadi pada manusia tanpa dia sedari ( af`al idhthirariyyah ) seperti detak  jantung, kedipan mata, bernafas, aliran darah.
Yang kedua adalah perbuaan yang manusia lakukan berdasarkan pilehan dan kesedaran                             ( af`al ikhtiyariyyah ) saperti berjalan, makan, minum, solat, berzikir, dan lain sebagainya, dan perbuatan yang seperti inilah manusia memiliki ikhtiar ( pilehan) yang akan dimintai pertanggungjawaban diakhirat.

Seorang manusia mengimani bahawa kedua perbuatan diatas ( af`al idhthirariyyah dan af`al ikhtiyariyyah ) tidak akan terjadi tanpa izin dan kehendak-Nya.



nota dari klas tasawuf
bimbingan Ustaz Bari

Surau Al-Ulum,syek 9
Kota Damansara,PJ,S`ngor.

Tuesday, 24 April 2012

SYARAHAN KITAB AL-HIKAM : HIKMAH 21

" PERMINTAAN MU DARI-NYA  SEAKAN-AKAN SEBUAH TUDUHAN BAGI-NYA , PENCARIAN MU TERHADAP-NYA ADALAH TERTUTUPNYA DIRIMU DARI ( CAHAYA)-NYA. PENCARIANMU AKAN SELAIN-NYA MENUNJUKKAN SEDIKITNYA RASA MALUMU KEPADA-NYA , PERMINTAANMU SELAIN DARI-NYA ADALAH KERANA JAUHNYA DIRIMU DARI-NYA "


Pelajaran yang boleh kita ambil dari hikmah ini :

Namrud memutuskan  untuk menghukun nabiyullah Ibrahim kerana telah menghancurkan berhala-berhala mereka, kobaran api telah dinyalakan menyambut nabi Ibrahim yang dibawa dalam keadaan terikat , tidak ada keringanan hukum, tiada kesempatan untuk lolos, namun disaat-saat mendebarkan itu nabiyullah Ibrahin tidak meminta apapun dari Allah swt ,beliau tidak mengeluh : Ya Allah dimana Engkau , tidak mencari penolong selain-Nya, tidak meminta apapun dari manusia , yg terucap dimulutnya hanyalah kata-kata "

"cukuplah bagiku Allah , Dialah sebaik-baiknya pelindung." ( HR: Al-Bukhari )

Kata-kata yang diucapkan dengan penuh keyakinan bahawa Allah tidak akan melupakan hamba-Nya ,Allah mengetahui apa yang diinginkan hamba-Nya tanpa perlu mengingatkan-Nya.

Dan doa yang diucapkan oleh seorang mukmin, permohonan yang selalu dipintakan kepada-Nya adalah perlaksanaan dari perentah-Nya, bukan kerana kita menyakini bahawa Dia tidak akan  memberikan tanpa diminta.




nota dari kelas tasawuf
bimbingan Ustaz Bari
Surau Al-Ulum , syek 9
Kota Damansara, PJ, S`ngor


SYARAHAN KITAB AL-HIKAM : HIKMAH 20

"SETIAP KALI KEINGINAN ORANG YANG BERJALAN MENUJU ALLAH MENGAJAKNYA UNTUK BERHENTI KERANA TELAH MENYAKSIKAN TANDA-TANDA KEBESARAN NYA , BISIKAN-BISIKAN HAKIKAT AKAN SEGERA MENGINGATKAN NYA : APA YANG KAU CARI MASEH JAUH DIHADAPANMU. DAN SETIAP KALI KEMEGAHAN DUNIA MENGHAMPIRINYA, HAKIKAT DUNIA AKAN MENGINGATKANNYA : KAMI ADALAH UJIAN, MAKA JANGANLAH ENGKAU KUFUR  ( MENUTUPI DIRIMU DARI CAHAYA ALLAH ) "


Pelajaran yang boleh kita ambil dari hikmah ini :

Orang yang berjalan menuju Allah swt akan diuji dengan perasaan bahawa dirinya lebeh baik dari orang-orang yang tak mengenali Allah, dirinya telah mencapai sebuah kemuliaan yang tidak dimiliki oleh orang-orang yang menghabiskan hari-harinya dengan maksiat kepada Allah, perasaan seperti ini juga akan membuat kita malas untuk memperbaiki kualiti dan kuantiti ibadah kita kepada Allah kerana kita sudah merasa baik dengan membandingkan diri kita dengan orang yang berpaling jauh dari Allah.

Ketika rasa ini datang ingatlah bahawa kita maseh berada didalam perjalanan , perjalanan yang tidak akan terhenti sampai ajal datang, mintalah kepada Nya agar kita boleh memperbaiki ibadah kita , mohonlah kepadanya agar kita boleh mengajak orang lain untuk boleh bersama-sama berjalan menuju jalan Nya.

Perjalanan menuju Allah swt adalah perjalanan yang panjang . Ujian dan cabaran akan selalu datang silih berganti, dan sering kali ujian berupa kesulitan dan kesempitan dalam hidup tidak mampu menggoyahkan semangat dan keinginan untuk terus berjalan, namun terkadang manusia menjadi lalai jika diuji dengan kesenangan dunia.


nota dari kelas pengajian tasawuf
bimbingan Ustaz Bari
surau Al-Ulum ,syek 9 ,
Kota Damansara , PJ ,S`ngor