Friday, 3 February 2012

SYARAHAN KITAB AL-HIKAM : HIKMAH 18

   
" MENUNDA PERBUATAN KEBAIKAN KERANA MENUNGGU MASA LUANG ADALAH TERMASUK TANDA -TANDA KEBODOHAN JIWA "


Pelajaran yang boleh diambil dari hikmah ini :

Kehidupan di dunia adalah persiapan untuk kehidupan abadi di akhirat, dunia dan segala isinya diciptakan untuk manusia, dan manusia diciptakan untuk akhirat. Alangkah ruginya orang yang mengedepankan kehidupan dunia dari kehidupan akhirat, Allah s.w.t berfirman :

" tetapi kamu lebih mementingkan kehidupan dunia, sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal "  QS :Al- A`la : 16 dan 17

Diantara bentuk mementingkan kehidupan dunia dari akhirat adalah kita membagi kehidupan kita sehari-hari menjadi urusan dunia dan akhirat, padahal semua urusan di dunia yang baik dan sesuai dengan syariat Islam adalah bagian dari pelaburan untuk kehidupan diakhirat jika diniatkan dalam rangka mencari keredhoan Allah.

Juga diantara bentuk mementingkan kehidupan dunia adalah kita menunda amal ibadah dan perbuatan baik hingga datang masa luang, kita tidak menyadari bahawa ajal boleh datang bilapun dan dimanapun, kita juga tidak menyedari bahawa dimanapun dan bilapun kita boleh melaksanakan ibadah , kita boleh melakukan kebaikan yang sesuai dengan masa dan tempat kita berada.

Ibn Umar berkata :" Jika engkau berada diwaktu petang, maka janganlah engkau menunggu pagi. Dan jika engkau berada diwaktu pagi janganlah engkau menunggu waktu petang . Gunakanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakit, Dan gunakanlah waktu hidupmu sebelum datang waktu mati mu "


nota dari kelas pengajian tasawuf
bimbingan Ustaz Bari
surau al-ulum , syek 9.
Kota Damansara,PJ,S`ngor.

SYARAHAN KITAB AL-HIKAM : HIKMAH 17

           


" TIDAK ADA KEBODOHAN YANG LEBIH BESAR ORANG YANG INGIN MENGADAKAN SESUATU PADA MASA INI SELAIN APA YANG TELAH DITETAPKAN ALLAH "


Pelajaran yang boleh diambil dari hikmah ini :

Apa yang telah ditetapkan Allah untuk hamba didunia ini pastilah mengandung banyak hikmah yang terkadang sulit untuk kita sadari. Jika Allah memberikan kemudahan dan keluasan dalam urusan dunia yang tidak bertentangan dengan syariat nya ,hendaklah kita memperhatikan adab kita kepada Allah sebagai seorang hamba , mensyukuri apa yang telah diberikan, dan tidak kecewa kepada Allah kerana Dia tidak memberikan lebih dari apa yang Dia telah tetapkan .

Allah s.w.t  berfirman :
" Dan terhadap nikmat Tuhanmu, Maka hendaklah kamu bicarakan "
    QS ad-dhuha : 11

Ayat ini mengajarkan kita untuk membicarakan nikmat-nikmat Allah yang telah Dia kurniakan ( at-tahadduts bi an-ni`mah ), dan itu adalah bagian dari kesyukuran, kerana dengan membicarakannya kita akan mengingati betapa besar nikmat yang telah Dia berikan. Namun ayat ini juga mengandungi arti :

    dan hendaklah engkau berbicara dengan menggunakan nikmat Tuhanmu.

Apapun kebaikan , kelebihan, keluasan yang telah Allah kurniakan kepada kita itu adalah ketetapan Nya, itu adalah amanah dari Nya yang perlu kita sempurnakan hak-haknya, dan ayat ini mengajarkan kita untuk berbicara bukan dengan hanya lisan tetapi dengan menggunakan nikmat yang telah Allah berikan, orang yang diberikan rizki berupa harta ia berkewajipan untuk berbicara kepada orang yang memerlukan dengan menggunakan hartanya, orang yang dikurniai ilmu berkewajipan menyampaikan ilmunya.




nota dari pengajian tasawuf
bimbingan Ustaz Bari
surau al-Ulum, syek 9
Kota Damansara, PJ, S`ngor.           






Thursday, 2 February 2012

SYARAHAN KITAB AL-HIKAM : HIKMAH 16

    


" BAGAIMANA DAPAT DIBAYANGKAN BAHAWA ALLAH TERHALANG OLEH SESUATU PADAHAL DIA YANG MENZAHIRKAN SEGALA SESUATU ? "


" BAGAIMANA DAPAT DIBAYANGKAN BAHAWA ALLAH TERHALANG OLEH SESUATU PADAHAL DIA YANG ZAHIR PADA SEGALA SESUATU ? "


" BAGAIMANA DAPAT DIBAYANGKAN BAHAWA ALLAH TERHALANG OLEH SESUATU PADAHAL DIA YANG ZAHIR DIDALAM SEGALA SESUATU ? "


" BAGAIMANA DAPAT DIBAYANGKAN  BAHAWA ALLAH TERHALANG OLEH SESUATU  PADAHAL DIA YANG ZAHIR BAGI SEGALA SESUATU ? "


" BAGAIMANA DAPAT DIBAYANGKAN BAHAWA ALLAH TERHALANG OLEH SESUATU PADAHAL DIA YANG MAHA ZAHIR SEBELUM ADA SEGALA SESUATU ? "


" BAGAIMANA DAPAT DIBAYANGKAN BAHAWA ALLAH TERHALANG OLEH SESUATU PADAHAL DIA LEBIH ZAHIR DARI SESUATU ?"


" BAGAIMANA DAPAT DIBAYANGKAN BAHAWA ALLAH TERHALANG OLEH SESUATU  PADAHAL DIA YANG MAHA ESA YANG TIADA ADA BERSAMANYA SESUATU ?"


" BAGAIMANA DAPAT DIBAYANGKAN BAHAWA ALLAH TERHALANG OLEH SESUATU PADAHAL DIA LEBEH DEKAT KEPADAMU DARI SEGALA SESUATU ? "


" BAGAIMANA DAPAT DIBAYANGKAN BAHAWA ALLAH TERHALANG OLEH SESUATU PADAHAL SEANDAINYA TIADA DIA, TIDAK AKAN ADA SESUATU ? "


ALANGKAH AJAIBNYA, BAGAIMANA SESUATU BOLEH ADA DI DALAM KETIADAAN ? DAN BAGAIMANA MUNGKIN SUATU  YANG DICIPTAKAN BOLEH ADA  ( DIDALAM HATI KITA ) MENGALAHKAN YANG MAHA MENCIPTAKAN ?


Pengajaran yang boleh diambil dari hikmah ini :

Keberadaan Allah s.w.t adalah lebih jelas dari apapun yang ada didunia ini, dalam setiap hal Dia akan selalu menunjukkan bahawa Dia lah pemilik segalanya, dan kepada Nya segalanya akan kembali .

" Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda ( kekuasaan) Kami disegala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahawa Dia itu adalah benar. tidakkah cukup bahawa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu ? " 
QS. Fusshilat : 53

Tidak ada sesuatu kekuatan apapun yang boleh menghalangi Allah, Dia yang menciptakan dan Dia yang menampakkan segala sesuatu, kekuasaan Nya yang akan nampak pada dan didalam segala sesuatu.

Tidak ada sesuatu kekuatan apapun yang dapat menghalangi kaseh dan cinta Allah kepada hamba-hambanya, meskipun hambanya banyak melakukan kesilapan, banyak terjerumus kedalam dosa dan kesalahan, namun Dia tetap mengatakan :

Wahai anak Adam, selama engkau mahu berdoa dan berharap pada Ku , niscaya akan Aku ampunkan apapun yang telah terjadi padamu dan tidak Aku perdulikan lagi.
(HR Al-Tarmidzi & Ahmad.)

Tidah ada kekuatan apapun yang dapat menghalangi Allah, tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalang cinta dan kaseh Allah. Manusia lah yang sering menghalangi dirinya sendiri dari Allah, dari cinta dan kaseh Allah, manusia lah yang sering membuat tabir antara dirinya dengan Allah, manusia lah yang terhalang dan bukan Alah.






nota dari pengajian tasawuf 
bimbingan Ust. Bari
surau Al-Ulum, syek 9,
Kota Damansara, PJ,S`ngor.